Kalian ingat cerita kerohanian tentang seorang pemuda dan pohon setan? tentang pohon yang dihuni setan dan dipuja masyarakat sekitar, sehingga pemuda tersebut bersikeras untuk menebangnya atas nama tuhan.
Setan tak mau itu terjadi, dia senang dipuja-puja masyarakat sesat demi eksistensinya, meraih massa yang besar di neraka. Setan dan pemuda itupun bertarung, setan kalah karena tekad pemuda itu begitu besar atas nama kebaikan.
Maka dirayunya pemuda tersebut agar urung menebas pohon, menukar dengan tumpukan uang di bawah bantal tiap kali pemuda itu bangun tidur hingga pemuda itu terlena, dan setan memutus pemberian uangnya. pemuda itu naik pitam, dan berjanji untuk menebas pohon setan. mereka bertarung kembali, kali ini pemuda itu kalah, tewas di tangan setan.. Dia berkelahi karena marah tidak mendapatkan uang jatah.
Kali ini aku, harus mengalami cerita itu. kalian tahu apa yang aku lakukan. aku tidak menebas pohon setan. aku benci setan tapi aku juga benci masyarakat pemujanya. jadi biarlah.
(Surabaya; 02-10-2012)
Donasi
Kamis, 01 November 2012
Rabu, 23 Mei 2012
Tuhan Memberikan Hadiah
Tuhan Memberikan Hadiah
Tuhan memberikan hadiah, tidak hanya kepada mereka para juara atau harus
mencapai garis finish.
Tuhan membagi-bagikan banyak hadiah, kepada mereka yang melewati
etape-etape yang telah ditentukan. Banyak yang tidak merasa mendapat hadiah,
karena tidak sesuai yang mereka inginkan. Sampai akhirnya mereka menyadari,
hadiah-hadiah itulah yang mereka butuhkan. Meski kadang kesadaran itu datang
terlambat.
Mungkin kamu melewati jalan panjang berputar-putar sehingga belum
melewati etape-etape itu untuk menjemput hadiah-hadiahmu, atau kamu sudah
mendapatkan hadiahmu, namun belum menyadarinya.
Apapun itu, selamat menempuh perjalananmu. Semua orang mendoakanmu,
namun semua orang juga disibukkan untuk menempuh perjalanan masing-masing,
menjemput hadiah masing-masing.
Kita semua akan berkumpul lagi di garis akhir, untuk merayakan! Bukan
untuk berduka!
Bandarlampung;06-11-2009;1.30
Simulacrum Hyperrealita
Simulacrum Hyperrealita
Kalau tidak
mengerti langkahku.. Lebih baik kau diam!
Aku bergerak ke
segala arah, demi satu tujuan.
Mungkin kau
melihatku menuju satu titik, yang kau tak setuju, tapi sebenarnya mungkin aku
menuju ke arah lain yang kau tak tahu.
Aku sedang
mempertaruhkan hidupku untuk bermain di arena.. Simulacrum Hyperrealita!
02 Juni 2009 jam
13:14
Untuk Leluhurmu, Bukan Untukmu
Untuk Leluhurmu, Bukan Untukmu
Daerah gersang ini
adalah wilayah dimana aku lahir, tumbuh besar dan kini menjadi hantu. Kau tak
pernah melihatku, jadi jangan cerita bohong mengenai aku.
Semua cerita masa
lalu, hanyalah hak leluhurmu yg aku sanjung dan aku hormati selayaknya darahku
sendiri yang mengalir di setiap nadi untuk kehidupanku.
Dan kau mencoba
menakutiku dengan mengangkat kapak perang? Untuk melawan siapa? Karena kamu
hanya berputar-putar, mengelilingi rumah orang tuamu, berteriak lantang sampai
parau di belakang rumah, yang hanya akan membuat jengkel orang tuamu.
Kamu tak akan
sampai ke wilayah gersang yang selalu aku jaga ini, mimpi yang kau harap,
hanyalah hak leluhurmu yang aku sanjung dan aku hormati selayaknya darahku
sendiri
29 September 2009
jam 18:55
Prasasti
Prasasti
Takdir membukakan
mataku, agar bangun lebih awal, menggerakkan kakiku, agar kencang berlari,
membuatku sampai ke tujuan, sebelum yg lainnya.
Hanya aku, dan satu
sampai tiga orang ditempat yg begitu luas ini, bermain bebas di taman keunikan,
sebelum taman ini terkenal dan terjamah ribuan orang.
Kelak orang2 akan
sampai disini, menemukan bunga2 yg tertebas, mereka akan memaki dan mengumpat
melihat sebagian kecil keindahan taman telah hilang.
Tetapi kawan, itu
adalah bunga pemakan daging, yg menghisap roh dan semangat kalian. Dan AKU YANG
MENEBASNYA! Dengan demikian kalian tahu, aku telah lama sampai disini.
Kedewasaan kalian lambat laun akan menjelaskan, apa yg telah aku lakukan
28 November 2009 jam
1:23
Orang Kaya Pembeli Memorabilia
Orang Kaya Pembeli Memorabilia
Aku mengenalnya
sudah sejak lama, tidak, kami tak pernah akrab, kalo kau menanyakan itu.
Dia begitu membenci
masa lalu, pun juga benda-benda yang bisa membuat seseorang terus terikat pada
masa lalu. Dia tahu, benda-benda tersebut mempunyai arti yang sangat besar bagi
orang-orang tertentu. Dan dia juga tahu, sebagian besar orang-orang tersebut
sangat miskin.
Dibelinya cincin
imitasi pemberian seorang suami kepada istrinya yang sekarang menjanda, cincin
tanda cinta mereka yang kala itu masih muda. Dibelinya potret keluarga yang
sudah usang dari tangan seorang yatim.
Benda-benda itu,
dibelinya dengan harga yang cukup, lalu diremehkannya dengan mencampakkan di
gudang berdebu.
Aku, kalau kau
ingin tahu, adalah pelanggan tetap orang kaya tersebut. Aku mempunyai banyak
benda-benda seperti itu, untuk memuaskan hasratnya.
Aku mengumpulkan
setiap remah benda dalam hidupku.
Meskipun
benda-benda tersebut diludahinya kelak, dengan atau tanpa sepengetahuanku, yang
dia tak tahu adalah, diriku sendirilah sebenarnya memorabilia yang selama ini
terus dia cari.
20 Oktober 2010 jam
14:08
Disfungsional Anthem
Disfungsional Anthem
Disetiap jiwa yang tenang ada
kemarahan..
Disetiap jiwa yang marah ada
ketenangan..
ARAH
Dimana esensi, dari
setiap pertanyaan yang diajukan? Akan kemana? Melewati jalan yang mana? Aral
apa yang melintang? Itu hanyalah sepersekian bagian dari serakan yang harus
dilalui.
Dan kemarahan
hanyalah refleksi dari keputus asaan akan gelap gulita, statisme yang
diciptakan oleh kefrustasian, ketakutan akan ‘tanpa tujuan”, tak ada
pertolongan.. tak ada pelukan, tanpa iring berjalan.
Kemana? Kemana
semua ini berakhir?
Seorang bocah dalam
ketidak berdayaannya meneriakkan dengan segala keluh kesah penderitannya,
sakitnya sangat menyiksa.. kesengsaraan akan ketidak tahuan.. tapi siapa yang
menolong? Tidak juga kalam-kalam itu.. bocah itu harus menolong dirinya
sendiri! Melewati distorsi keras yang harus mereka ciptakan sendiri dengan
segala cara dan nada yang sesuai dengan apa yang ingin mereka tempuh.
Dan bocah itu tetap
harus berlari, terseok-seok.. berlarilah.. lari! Karena kita sudah sangat
terlambat! Kita sudah sangat terlambat untuk dilahirkan saat ini, dan itu bukan
pilihan! Maka, berlarilah.. meskipun gelap! Meskipun tanpa arah.. meskipun
tanpa ujung… tetaplah ikuti lorong ini.. apapun yang terjadi.. berjanjilah
untuk tetap berlari.. sampai kau terhenti karena mati.
ALAM
Tidak masalah
berapapun usiamu..
Belasan, dua
puluhan, atau puluh-puluhan..
Alam tetap akan
menghajarmu..
Gelap gulita dan bersinar terang adalah sifat
alam.. mendung di cakrawala adalah hal yang sama ketika matahari menyibak sinar
terangnya..
Dan kau, yang
berdiri di dalam gedung-gedung kosong, tak ubahnya dengan kau yang sedang duduk
termenung di sebuah taman.. membaca buku atau mengeluh akan mendung.
Pada hujan, kau
berjanji untuk menari.. tapi hujan tak juga datang.
Pada malam, kau
berjanji untuk menyepi, tapi hari masih teramat pagi.. untukmu beristirahat.
Dan ketika malam
kau ingin menikmati bintang, alam menentangmu, membatalkan pertunjukannya,
ditutupnya tirai panggung cakrawala dengan tirai mendung tebal,, dan angin yang
berhembus kencang tak bersahabat.
Tidak, itu bukan
akhir dari harimu..
Alam sedang
menyiapkan pesta kejutan untukmu..
Malam paling gelap
adalah beberapa waktu terakhir sebelum fajar menyingsing.
ASING
Kedewasaan, adalah
bangun di tengah kerumunan dan menyadari sepenuhnya bahwa kita terasing.
Tak ada yang baru di dunia ini, dunia hanya
mengganti sel-selnya, mengkopi dari hal-hal lama yang tentu saja pernah ada.
Jika kita menyadari
bahwa kita terasing, dan semua menyadari bahwa semua orang terjebak dalam
dirinya masing-masing dan terasing, maka kita akan terbebas dari perasaan
“sendirian”.
Orang-orang hanya
belum menyadari, bahwa orang-orang tercipta untuk saling membenci, dan
memusnahkan demi tujuan rantai puncak manusia. Hukum diciptakan oleh
orang-orang lemah yang licik dan pandai memanfaatkan kebodohan orang-orang yang
lebih kuat, demi melindungi dirinya. Dan jika kembali menyerahkan kepada hukum
alam, maka akan terkuaklah siapa manusia sebenarnya, mereka hanyalah pelayan
hasrat seksualnya dan hasrat untuk saling memakan demi bertahan hidup.
Dan jika hukum alam
kembali ditegakkan.. tak akan ada lagi keterasingan.. orang sibuk
mempertahankan diri, makan dan bersembunyi, dan berkelompok, dan berkelompok,
dan berkelompok..
KHARAKTER
Keunikan tercipta
karena bakat, dan permintaan..
Dan apa yang
dibutuhkan ketika tersisih? Perhatian.
Dan bagaimana cara
mendapat perhatian? Dengan mengalihkan.
Orang terlalu disibukkan dengan segala hiruk
pikuk.. media yang tidak diringkas, omong kosong yang membahana dari segala
arah. Mereka hanya menoleh apabila perlu, dan membutuhkan.. jangan kau panggil
namanya, nama tidak penting lagi.. sebutlah keras-keras minatnya, maka mereka
akan menoleh dan menarikmu untuk berjalan bersama.
Si penari menarik
tangan si penari lainnya yang meneriakkan tarian yang sama-sama mereka minati,
si penari melambaikan tangan, mengundang si penulis, untuk mengabadikan hal
ini, menyeru si pemahat untuk membuat patung monumental tentang hal ini, dan
begitulah sejarah tercipta dengan sendirinya.
Manusia berjalan di
dunia membawa bekal yang dinamakan bakat, untuk mereka cocok tanamkan di
ladang-ladang tandus, menyiraminya, dengan sabar menunggui masa panen.. begitu
juga pemahat, membawa batu pahat dan pola..
Namun ada pula yang
tidak tahu untuk apa bekal ini, mereka meniru cara orang lain mengolah
bekalnya.. biji padi mereka tanam di atas batu.. petani meniru pemahat.
DISFUNGSIONAL ANTHEM
Dan dari sinilah
kita berpisah..
Disinilah kita akan
berpisah jalan, selamanya..
Sekitar satu langkah sebelum persimpangan
terakhir ini, kita akan berpisah.. aku akan menyalami tanganmu, dengan penuh
kehangatan seorang teman..
Dan kita akan
menempuh jalan kita masing-masing..
Terpisah jurang
teramat dalam yang kita namakan.. konsep.
Bahwa kita saling
menyadari, bahwa kita telah mengkonsepsi apapun di sekitar kita, melalui
penalaran masing-masing.
Kau meneriakkan
keaneka-ragaman, keunikan nada-nada..
Nada-nada janggal
yang berhasil kau kumpulkan dari partitur-partitur bebatuan langkah-langkahmu..
nada-nada keras yang sangat kelam dan menggumpal.. dengan jenius kau
komposisikan.. sehingga setiap gumamanmu akan menggetarkan echo langit dan
menggeram di cakrawala.. sangat pekat dan gelap.. serta tak dapat di urai,
sehingga rahasia setiap kelamnya hanya ada di dasar hatimu..
Kemarahan masa mudakah? Tidak, ini jauh
melampaui itu.
Keputus-asaan
karena tertinggalkah? Tidak, pedihnya telah melewati itu.
Dan disini saat
kita duduk melepas lelah sebelum berpisah untuk terakhir kalinya, kau ajak aku
kembali, melalui fase-fase serpihan yang melayang ringan.. memasuki konsepmu.
Tidak teman.. aku
hampa
Aku tak lagi
meneriakkan apapun.
Mulutku membisu,
gelegar bahasa tak lagi terdengar.. dan tak berfungsi apapun..
Aku bukan lagi
pribadi yang unik, bahkan aku tak lagi marah.. pun juga aku tak sedang
tertawa.. aku menjadi satu dengan cakrawala.. bahwa sedih,sakit, senang, aku
berada di dalamnya..
Nadaku berbaur
menjadi satu.. menjadi rangkaian kalam, akan sebuah tembang yang belum selesai…
Tembang yang belum
berfungsi sebagai mana mestinya, karena masih begitu banyak bagian-bagian yang
hilang dan belum ditemukan..
sebuah tembang
kebanggaan semesta yang belum bisa dinyanyikan bersama.. karena masih harus
menunggu kumpulan-kumpulan nada itu menyerahkan dirinya.. dalam diam, akan
kutunggu dirimu disini.
Buduran, Sabtu.24.02.2011;08.21wib
Saya Percaya Penuh Terhadap Chaos
Saya Percaya Penuh Terhadap Chaos
Saya tidak percaya
kemapanan, karena dunia bergerak, dunia itu tumbuh. Tidak diam, statis di suatu
tempat, di suatu waktu tertentu.
Saya tidak percaya
kemapanan, peraturan-peraturan hanyalah omong kosong semenjak para pembuat
peraturan mengajari kita, bagaimana cara melanggarnya.
Saya tidak percaya
kemapanan, semenjak takdir, jodoh, maut, hanyalah pemberian.
Saya tidak percaya
kemapanan, semenjak kasih sayang ditetekkan dengan penuh kebencian dan hasutan.
Lalu, apalagi yg
masih kau harapkan tersisa dariku?
(Buduran; 29.05.2011.18.30)
Pengecut Tak Akan Bisa Meraih Mimpinya
Pengecut Tak Akan Bisa Meraih
Mimpinya
"Ayah,
ceritakan padaku tentang pengemis tadi.." pinta anakku.
Kami bertemu
dengannya waktu menjemput anakku pulang sekolah siang tadi.
"ayah kenal
dengannya" spontan aku berucap. "aku kenal baik", kali ini
lirih, dan hanya aku sendiri yg mendengarnya.
Sekarang, anakku
menanyakannya, sebelum tidur.
"kami dulu
dibesarkan oleh mimpi-mimpi yg sama. Kami bekerja di tempat yg sama"
"kami terpisah
pada pilihan. Dia meninggalkan pekerjaannya. Menjalani impiannya. Sekali pernah
berhasil. Dia melambung, terbang sangat tinggi. Mengunjungi dunia yg bagi
banyak orang hanyalah mitos. Kemudian mimpi mengharuskan dia terhempas ke
bawah. Remuk. Tak menyisakan apapun. Ayah terlalu pengecut.."
Kulihat anakku
sudah tertidur pulas..
Sekali lagi aku
berucap lirih pada diriku sendiri.. "dan pengecut tak pernah bisa
menyentuh mimpinya".
Akupun beranjak
tidur. Hanya dalam mimpi aku bisa meraih mimpi-mimpiku.
{YY; Bojonegoro.18.06.2011;09.25}
Minggu, 20 Mei 2012
Transformasi Kosmik
Transformasi Kosmik
Atas semua
kegagalan hidup, aku diberi kesempatan untuk bertransformasi menjadi tuhan.
Sementara, aku yang
selama ini, menjadi gadis kecil yang polos.
Kami bertukar
posisi, untuk saling mengenal, menyelami dan mengerti perasaan masing-masing
pada posisi tersebut.
Didepanku telah ada
2 gadis kecil yang polos. Dan ditanganku ada 2 hadiah dalam keadaan yang
berbeda. 1 boneka yang bagus dan lucu, sedangkan 1 lagi boneka dalam keadaan
yang cacat dan agak rusak.
Boneka yang bagus
dan lucu aku berikan pada gadis pertama, dia tidak mencintaiku, dia hanya
mencintai berdasarkan pemberianku dan kalau aku memberinya boneka yang rusak,
maka api kebenciannya akan tersulut, rasa iri dan dengki pada siapapun yang aku
berikan boneka yang bagus dan lucu.
Pada gadis kedua,
aku berikan boneka yang cacat dan agak rusak, dia mensyukuri hadiahnya,
menerima dgn menari penuh sukacita, dia sangat mencintaiku dan aku mencintainya
lebih.
Kalaupun ada yang
kurang berkenan bagiku, mungkin hanya pada sikapnya yang berlebihan dalam
mengkultuskanku.
Dia akan merawat
tempat-tempat yang aku kunjungi, membersihkan kursi-kursi yang pernah aku
duduki, menjaganya.
Melarang dan memarahi
semua orang yang mencoba ingin duduk dikursi tersebut.
Sikapnya memang
kadang keterlaluan.
Tapi dia hanyalah
seorang gadis kecil yang polos, dan aku mencintainya sepenuh hati
*26 Mei 2009 jam 7:27
Mayhem! (Jangan Beritahu Siapapun!)
Mayhem! (Jangan Beritahu Siapapun!)
Aku mengenal Jan
sudah lama, dia adalah seorang gadis muda yang riang di kelasku. Kami sering
bercanda, tak jarang canda kami melampaui batas, yang kutahu dari Jan bahwa hal
itu telah membuat cemburu “..aahh, siapa namanya aku sudah lupa”.
Dia adalah pacar
Jan, dan aku benci itu, meskipun perasaan tidak suka itu hanya bisa aku pendam.
Suatu hari
diruangan kelas, aku kembali bercanda dengan Jan, kali ini candaan kami sangat
melampaui batas, kami tidak pernah melakukan ini sebelumnya.
Jan memegang erat
tanganku, kemudian menancapkan dalam-dalam kuku di jari-jari tangannya,
mencakar-cakar tangan dan tubuhku, aku berteriak ketakutan dan kesakitan,
meminta pertolongan pada seisi kelas.
Tetapi seisi kelas
hanya diam memandangi saja, aku baru menyadari ternyata aku tak mengenal
satupun isi kelas, aku selama dua tahun dikelas ini hanya sibuk dgn Jan tanpa
ada waktu sedikitpun untuk mengenal teman-temanku yang ada di kelas.
Aku masih meronta
ronta mencoba membebaskan diri dari genggaman dan cakaran-cakaran Jan yang
menyakitkan, darahku berleleran dari kuku-kuku jarinya.
Tiba-tiba aku
teringat, aku masih menyimpan beberapa butir obat penenang di celanaku.
Kumasukkan paksa
beberapa butir tersebut sekaligus ke mulut Jan. Ia hanya sempat mendengus,
reaksi obat bekerja, ia mulai oleng dan melepaskan genggaman tangannya.
Pada saat yg
bersamaan, entah dari mana datangnya, tiba-tiba salah satu gadis di kelas ini
memukul kepala Jan dengan balok kayu, Jan limbung dan ambruk dengan kepala yang
berdarah.
Entah kenapa aku
senang dan puas.
Aku ingin
mengucapkan terima kasih, akan tetapi pandangan mata seisi kelas tiba2 berubah
membenciku, mereka menatap sinis, menuduhku telah memukul Jan.
Seisi kelas
menudingkan tangannya ke arahku. Aku tak mungkin melakukannya. Aku tak mungkin
setega itu terhadap Jan.
pandangan-pandangan
mata itu menyalahkanku.
Tiba-tiba gadis
yang tadi sudah berada di depanku, menunjuk ke tempat Jan roboh.
Tampak disana Jan
mencoba bangkit, memuntahkan obat-obatan yang tadi kupaksa masuk ke mulutnya.
Aku benar-benar
merasa bersalah dan ketakutan kalau Jan sampai bangun.
Dia pasti juga akan
menuduhku seperti yang lain.
Aku berlari keluar
ruangan kelas.
Keadaan di luar
semakin membingungkan, aku melihat banyak anak-anak kecil dengan
pakaian-pakaian aneh berlari-larian.
Salah satunya sibuk
membawa dan membagikan jaring-jaring besar untuk menangkap kupu-kupu.
Perasaan bersalah
membuatku mengintip ruangan kelas, mencari tahu keadaan Jan.
Kulihat dia masih
tergolek dibawah meja, tak seorangpun menghiraukan.
Dan ketika
pandangan mataku beralih ke arah kantin disamping kelas, kulihat kekasihku Ran
masih duduk menungguku disana.
Wajah dan postur
tubuhnya sekilas mirip Jan, aku baru menyadari itu.
Teringat Jan yang
mengamuk barusan, tiba-tiba aku disadarkan, ini adalah mayhem!
Kamu tidak bisa
mengukur dan melihat kelemahan seseorang!
Kamu tidak tahu apa
yg sesungguhnya terjadi!
Lalu aku berlari
untuk menyelamatkan Ran kekasihku, aku berlari menuju ruangan kantin, yang
secara tiba-tiba pula atau aku tidak pernah memperhatikan sebelumnya, ternyata
pintunya sangat banyak.
Ku buka satu
persatu, aku harus bisa menyelamatkan Ran tepat waktu sebelum Jan menemukannya.
Akhirnya kutemukan
ruangan tempat tadi Ran kekasihku menunggu, tak lagi kudapati dia disana.
Hanya ada bekas
muncratan darah di pintu yang menghubungkan kantin ini dengan ruangan kelas.
Kuperhatikan
muncratan darah ini lebih seksama.
Bukan muncratan
darah! lebih mirip getah bening… berceceran di daun pintu.
aku bingung..
konspirasi macam apalagi ini?
tiba-tiba suara
dalam otakku bersorak menemukan jawaban…
Ah, ini adalah
mayhem!
Ini adalah mayhem!
Tak seorangpun
boleh tahu ketakutanku saat ini.
Jangan beritahu
siapapun!
Jangan beritahu
siapapun!
*26 September 2009 jam 6:45
Sang Pengabar
Sang Pengabar
“Aku melihat cahaya terang menyilaukan, tapi hujan ini
telah membuat hatiku begitu remuk.. kuharap ini semua
bukan delusi yang menyesatkan, bagaimanapun juga dunia
telah lama terbentuk…”
****
Tak ada yang perlu
diingat tentang kisah hidupku
selama ini. Semua
hanya terasa menyakitkan dan
menyesakkan.
Pertarungan- pertarungan serta
persaingan-persaing
an untuk tetap bertahan hidup,
telah membuatku
muak dan sakit. Apa lagi yang aku harapkan disini? Hanya untuk terbuang?
Tersisih? Dan tercampakkan? Semua telah cukup!
Akupun mulai
mengikuti kata hatiku, mengembara..
berkelana.. atau
apapun itu, asal aku bisa menyingkir jauh dari kehidupan di dunia yang bagiku
tak lebih dari sebuah satire sinis semua mimpi-mimpi indah.
****
Gerimis ini pulalah
yang telah menemani mengantarkan setiap langkahku yang makin lama makin jauh
menembus pekat dan gulitanya hutan belantara, aku sendiri sudah tak tahu
dimanakah kini berada.
Aku menghentikan
langkah kakiku setelah terasa semakin perih dan tak kuat lagi kupakai berjalan.
Entah sudah berapa lama juga aku mengabaikan rintihan perut yangminta diisi.
Lelah.. akupun bersandar pada sebuah batu
besar.
Pandangan mataku
mulai berkunang-kunang dan mengabur..kemudian aku tak ingat lagi entah
tertidur, ataukah telah pingsan.
****
“hhheeeerrrhhhh…
.hhhhheerrrrhhhh… herrrrrrhhhhh… .”
Aku terbangun, atau
lebih tepatnya siuman ketika
mendengar suara
dengkuran yang begitu keras.
“hhheeeeeerrrhhhh…
heeeeerrrrrrrhhh hh….hhhhhheeeeerr rrrrrhhhh…”
Bukan suara
dengkuran! Tetapi suara geraman keras yang berasal dari batu tempat aku
bersandar. Aku terlonjak kaget.. sampai berdiri. Ternyata yang aku kira batu besar
dari tadi, adalah sesosok makhluk besar yang tubuhnya sudah dipenuhi oleh
lumut.. dan tubuh itu terikat oleh rantai-rantai yang besar dan telah berkarat.
“hhhheeerrrhhhh…
hhhhhheeeeerrrrh hhh….heeeerrrrhhh hhh..”
Sesosok makhluk itu
melotot.. gerak matanya yang besar dan merah seakan memberikan isyarat agar aku
melepaskan sumbatan mulutnya yang terbuat dari semacam plat besi dan telah
berkarat pula..
Aku berusaha sekuat
tenaga untuk melepaskan plat besi yang menyumbat mulut makhluk itu.. aku
congkel dengan susah payah.. dan usahaku berhasil! Plat itu kini terbuka..
makhluk itu mendesis.. hawa tajam keluar dari mulutnya.. berbau mirip belerang
yang teramat menyengat.. tiba-tiba makhluk itu tersenyum sinis dan berkata
lirih..
“celakalah kamu!”
“apa maksudmu?” aku
bertanya, dan menganggap makhluk itu benar-benar tidak tahu balas budi..
“kau pikir aku tak
tahu balas budi? Aku akan
memberikan sesuatu
yang sangat berharga sebagai balas jasa budimu..” makhluk itu berkata masih
dengan senyumnya yang sinis.
“ss..siapakah kamu
ini sebenarnya?” aku tak dapat
menyembunyikan
kegugupanku ketika tahu makhluk itu dapat membaca pikiranku.
“aku adalah iblis!
Setelah meredanya perang salib,
semua umat manusia
bersatu padu untuk menangkapku, karena aku dianggap sebagai biang keonaran dan
semua peperangan dimuka bumi ini. Semuanya berpikir, bahwa seandainya mereka
berhasil menangkapku, maka bumi ini akan damai.. padahal lihatlah, peperangan
masih terus berlanjut, karena sebenarnya mereka semua telah tersesat oleh nafsu
dan keserakahan mereka sendiri
yang saling
memangsa satu sama lainnya untuk menjadi yang terkuat dan terbaik.. lambat
laun, merekapun melupakan aku sendirian.. terikat, dan terlupakan.. jauh di
dalam rimba raya yang tak terjamah ini.. hingga engkaupun datang, dan
melepaskan segel yang menyumbat mulutku ini. Aku akan membalas semua budi baikmu
dengan sesuatu yang jauh lebih berharga daripada gelimang harta dan tahta serta
kenikmatan wanita yang menipu dan
menyesatkan. Tapi satu lagi
pintaku, sudikah
kamu melepaskan aku dari jeratan
simpul
rantai-rantai ini?”
“tidak!” jawabku
tegas.
“baiklah, aku tidak
akan memaksa dan meminta kamu lagi untuk melepaskan dan membebaskan aku dari
jeratanrantai-rantai ini.. dan sesuai janjiku, aku akan memberimu hadiah..
sebuah dongeng.. hikayat.. atau apalah itu namanya.. tapi aku lebih suka
menyebutnya, pengetahuan sejati.. sebuah kebenaran hakiki, tentang asal-usul
alam semesta beserta isinya ini.. dan sekarang dengarkanlah!”
Tiba-tiba aku
terkesima.. tubuhku diam seakan-akan mematung.. aku memasuki sebuah ruangan
kosong.. semua yang kusaksikan dan kurasakan adalah kekosongan.. aku tak lagi
merasakan tubuhku ada.. aku menyatu dengan suasana kekosongan cakrawala ini.
“tidak ada awal..
tidak ada akhir.. semua berputar..
seiring waktu..
seiring detak nadi dan jarum jam..”
suara iblis itu
menggelegar, menggema memenuhi
cakrawala ini.
“tapi.. untuk
mempermudah penjelasan semuanya, dari sinilah aku akan memulai.. sebuah titik
awal, yang kalian sebut sebagai.. big bang theory. Saat dimana molekul-molekul
energi telah berkumpul dan begitu padat.. maka memuai dan kemudian meledak!
Terjadilah dentuman maha besar.. membuat semuanya kembali menyebar menjadi
serpihan-serpihan molekul-molekul energi yang masing-masing hidup dan memiliki
jiwa.
Serpihan-serpihan
molekul energi ini, kemudian dalam masa hitungan waktu yang lamanya tak
terbilang dan tak dapat dibayangkan, kemudian kembali bersatu oleh naluri dasar
atau sifat molekul-molekul energy tersebut yang memang saling tarik-menarik
antara satu dengan lainnya..”
Aku benar-benar
dapat melihat dan merasakan proses awal terciptanya alam semesta. Aku telah
menyatu dalam cakrawala dan menjadi bagian dari pertunjukan tiga dimensi ini.
“besarnya
molekul-molekul energi ini tidak dapat
dilihat oleh mata,
bahkan dengan menggunakan alat yang teramat canggih sekalipun. Molekul-molekul
ini kemudian saling menempel satu sama lainnya, membentuk sesuatu berdasarkan
sifat energi aslinya yaitu: padat, cair dan gas.
Dalam hitungan
waktu yang tak terbayangkan dan tak terhitung lamanya.. kemudian dari molekul-molekul
energi yang saling menempel itu terus
berproses. Maka
secara lambat laun mulailah tercipta planet-planet, bintang-bintang, apa yang
kamu sebut bulan, matahari.. atau, dalam artian kata lain, mulailah tercipta
jagad raya.. yang terus menerus berputar menurut sifat energi aslinya.. terus
hidup, berkembang, dan memiliki jiwa.
Kemudian, satu
persatu planet di jagad raya ini
memulai proses
ber-evolusi- nya. molekul-molekul energy tersebut. Maka, berkembang dan
terciptalah asal muasal tercipta serta terbentuknya awal kehidupan.. sebuahsel
organik tunggal telah muncul..”
Tiba-tiba suasana
mendadak berubah hening.. aku dapat merasakan diriku menjadi bagian dari sel organik
tunggal tersebut.
“sel organik
tunggal inilah kecambah dari semua isi
planet-planet yang
salah satunya adalah bumi ini..
terus berkembang
biak dengan cara membelah diri.
Dan pada masa-masa
awal perkembang biakan sel ini terbelah menjadi dua bagian. Sel pemangsa, dan
sel yang disediakan untuk dimangsa, sebagai makanan agar mereka dapat terus
bertahan hidup.
Dari sinilah asal muasalnya
rantai makanan, dari sini pulalah asal sifat asli kalian umat manusia yang
saling memangsa satu sama lainnya. Proses kehidupan yang sebenarnya telah dimulai..
sel-sel ini terus berkembang biak dan beradaptasi dengan lingkungan yang
tercipta dari molekul-molekul energi yang sesuai sifat asli energinya, membentuk
benda-benda padat seperti batu, tanah dan sebagainya, membentuk benda-benda
cair,
seperti air sungai,
lautan dan sebagainya, serta
membentuk gas
sepeti kandungan udara dan lain
sebagainya.
Pada masa
perkembang biakan sel-sel yang terus
membelah diri ini,
antara sel-sel pemangsa dan sel
yang telah terpisah
untuk menjadi makanan pada evolusi yang telah lampau, kini setelah melewati
hitungan waktu yang tak terbilang lamanya, berproses dan terciptalah dua
makhluk dasar.. hewan-hewan dalam bentuk purba dan primitive sebagai pemangsa,
dan tumbuh-tumbuhan purba sebagai makanan. Karena kepentingan untuk terus
beradaptasi, bertahan dari lingkungan keras yang ada, maka selain membelah
diri, sel-sel ini juga berkumpul, menyatu, serta mulai memisah-misahkan diri
berdasarkan watak asli atau
sifat dasar sel-sel
hidup ini.
Pemisahan sel-sel
serta penyatuan kembali ini kemudian pada prosesnya yang teramat panjang, maka
terciptalah, keaneka ragaman hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan purba.. yang terus
berevolusi dan beradaptasi menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kerasnya alam..”
Aku terbius dalam
suasana cakrawala yang tak dapat aku jelaskan ini. Aku merasakan menjadi sel
pemangsa sekaligus juga tercabik-cabik ketika menjadi sel makanan.
“karena kerasnya
lingkungan dan ganasnya alam.. maka terjadi jumlah yang tidak seimbang antara
sel-sel pemangsa yang telah berevolusi menjadi hewan-hewan purba, tidak
sebanding dengan sel-sel makanan yang telah berevolusi menjadi beraneka macam tumbuh-tumbuhan
purba. Maka mulailah terjadi pertarungan- pertarungan untuk bertahan hidup dan berebut
makanan.. era karnivora dimulai… hewan-hewan purba mulai saling memakan satu
sama lainnya dan berebut makanan.. yang terkuat dan terbaik bertahan
hidup dan menjadi
pemenang.. yang lemah dan ingin tetap bertahan hidup memilih menyingkir dan
tetap memakan tumbuhan, atau hewan-hewan purba lainnya yang lebih kecil atau
lemah..
Pertarungan-
pertarungan tersebut terus berlanjut.
Hingga kemudian,
sel-sel terbaik kembali memisahkan diri.. berevolusi untuk menjadi puncak
rantai makanan.. menjadi penguasa atas semuanya.. proses yang panjang telah
mengantarkan sel-sel tersebut menjadi
yang terbaik…
menjadi manusia purba.. asal muasal peradaban umat manusia..”
Ingin rasanya aku
mengajukan protes, Adamlah manusia pertama.. manusia bukan hasil evolusi dari
hewan-hewan purba seperti halnya dalam omong kosong ini.. tapi aku tak bisa
berbuat apa-apa, aku hanya diam terpaku, tubuhku menyatu dengan cakrawala
sejarah alam semesta ini.
“ha..ha..ha.. aku
dapat memahami keraguanmu. Bukankahdalam berbagai kitab suci dituliskan bahwa
Adam adalah manusia pertama dimuka bumi ini?”
Iblis ini
benar-benar bisa membaca pikiranku.
“kamu tentu heran,
kenapa aku bisa membaca pikiranmu?
Pada akhir
penjelasanku nanti, kamupun akan dapat membaca semua pikiran makhluk-makhluk di
alam semesta ini. Karena asal kita semua adalah satu.. dan ada sebuah bahasa
yang tak terucapkan kata-kata di dalamnya.. sebuah bahasa universal.. bahasa
yang dipakai Musa untuk meminta air laut membelah.. bahasa yang dipakai
Sulaiman untuk berbicara dengan binatang-binatang.
Aku lanjutkan..
untuk menjawab
keraguanmu, pertama
aku akan menerangkan apa itu yang disebut dengan.. manusia. dalam setiap wahyu
atau revelasi diterangkan bahwa yang dimaksud dengan manusia adalah makhluk
yang paling sempurna, mulia akal budi serta pikirannya. Dan dapat dikatakan disini,
bahwa evolusi dari sel-sel yang terbaik telah mencapai puncaknya.. puncak
sebuah rantai makanan.. sel-sel terbaik yang memisahkan diri, telah bergabung
kembali.
Menyatu menjadi
makhluk omnivora yang
cerdas..
manusia-manusia purba telah berevolusi
budaya.. belajar
mengenal dan memahami alam semesta.. berevolusi menjadi tonggak sejarah awal
peradaban umat manusia.. atau yang lebih kalian kenal selama ini dengan nama..
Adam.
Dan mengenai
istrinya, Hawa.. seandainya
manusia-manusia
sekarang dapat memecahkan
simbol-simbol yang
terdapat dalam kitab-kitab suci,
tentu mereka akan
mengetahui bahwa yang disebutkan dengan Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam,
adalah bagian dari sebuah proses perkembang biakan sel-sel yang membelah diri
untuk menjadi jenis manusia baru..atau dalam bahasa kalian sekarang adalah.. cloning
DNA.
Sel-sel itu
mengkloning dirinya sendiri untuk
mempermudah cara
mereka dalam berkkembang biak...
mereka membagi
semuanya menjadi dua jenis.. jantan dan betina.. pria dan wanita.. inilah
proses evolusi mereka yang terahir untuk sementara ini, sebelum nantinya
manusia bisa hidup di air dan udara tanpa bantuan peralatan.. tapi itu lain
cerita.
Dan naluri atau
hasrat seksual yang kalian miliki
sebenarnya hanyalah
tipuan, serta penyesatan rasa, dari sifat dasar sel-sel tersebut untuk terus
berkembang biak.
Pada tahap inilah,
akan aku bukakan sebuah pengetahuan sejati kepadamu. Bahwasanya kita bukanlah siapa-siapa.
. kita bukanlah apa-apa… kita semua ini, tak lebih dan tak kurang hanyalah
sekumpulan koloni sel-sel hidup yang tak terbilang jumlahnya.
Berkumpul menjadi
satu.. dan sel-sel ini semua, karena mereka hidup, mereka juga mempunyai
keinginan.
Untuk melaksanakan
keinginan atau kehendak-kehendak itulah, maka mereka membagi fungsi
masing-masing kelompok sel sesuai peranan yang mereka perlukan untuk
mencapaitujuan.
Ada yang bertugas menjadi mata untuk
melihat,
menjadi telinga
untuk mendengar.. menjadi kaki,
menjadi tangan dan
lain sebagainya masih banyak lagi.
Meski telah
membentuk suatu koloni sempurna, sel-sel hidup ini masih membelah diri didalam
apa yang kalian sebut tubuh, sampai batas-batas yang mereka rasa cukup untuk
sempurnanya fungsi-fungsi tersebut.
Periode membelah
diri di dalam tubuh ini yang kita sebut sebagai pertumbuhan. Dari janin, usia
anak-anak, remaja, dewasa, dan menjadi tua.
Dan kau akan takjub
seandainya menyadari betapa
cerdasnya sel-sel
dalam koloni tubuhmu. Sel-sel hidup yang jumlahnya teramat banyak dan tak
terbilang jumlahnya ini, untuk menyatukan kehendak mereka yang beraneka ragam,
mereka bermusyawarah!
Segala usulan-usulan
ditampung didalam ruangan yang bernama hati..sehingga tercapai sebuah
keputusan. Suatu kehendak bersama yang disampaikan melalui pikiran untuk
mengawali setiap perbuatan kita.
Dari sinilah umat
manusia pertama kali belajar tentang.. demokrasi.
Semakin banyak
jumlah sel-sel yang berkehendak baik dalam tubuh, maka pikiran akan
menghasilkan perbuatan yang baik. Sebaliknya, kalau semakin banyak jumlah sel-sel
yang berkehendak jahat dalam tubuh, maka pikiran akan menghasilkan perbuatan
yang jahat pula.
Tetapi kembali
kepada watak dasar sel-sel tersebut, sebenarnya tidak ada baik dan jahat.. yang
ada hanyalah naluri untuk bertahan, menjadi yang terbaik, serta naluri untuk
berkembang biak.
Tubuh kita ibarat
bahtera Nuh, yang berlayar penuh
dengan muatan
sel-sel hidup untuk menuju suatu tempat.
Kembali pada zat
dasar.. molekul-molekul dasar
energi.. tubuh kita
ibarat alam raya dan seisinya yang telah dipadatkan.
Kemudian, ada
masanya ketika sel-sel yang telah
menempuh perjalanan
panjang ini merasakan kelelahan.. lelah berkehendak. . lelah untuk hidup, maka
merekapun lambat laun mematikan satu persatu peranan mereka dalam koloni tubuh.
Itulah saat-saat kita alami proses penuaan, pikun dan mulai rapuh.
Hingga datang
saatnya mereka memilih beristirahat untuk menjalani proses selanjutnya. .
kembali mengurai menjadi bentuk asli mereka yang tetap hidup dalam dimensi
lain.. menjadi molekul-molekul dalam energi dasar dan berkumpul kembali menjadi
satu kesatuan.. atau yang kalian sebut dengan mati kemudian hidup di alam baka.
Hingga tiba saatnya
nanti dimana semua sel-sel yang ada di alam semesta ini mengalami proses mati,
dan kembali menyatu dalam zat dasar.. molekul energi, yang semakin padat.. memuai…
dan pecah!
Kembali meledak!
Dalam sebuah dentuman
maha dahsyat… kiamat! Big bang theory!
Evolusi kembali
berawal.. berproses.. seperti kataku tadi, semua berputar.. tak ada awal.. tak
ada akhir..”
Aku rasakan
cakrawala ini lambat laun menyusut masuk kedalam tubuhku. Menyatu.. menjadi..
aku!
Terduduk lemas..
gerimis hujan masih menyisakan tetesannya satu persatu..
Aku melepaskan
ikatan simpul-simpul rantai yang
menjerat iblis.
Begitu mudah.. hanya dalam satu
rengkuhan..
Tiba-tiba iblis itu
berdiri.. sayapnya mengembang
memenuhi langit
yang makin gelap.. pesonanya
mengalahkan
kengerianku… meski akhirnya beberapa kata mampu keluar dari mulutku...
“kalau semua ini
hanyalah sebuah proses yang panjang.. lalu, siapakah kamu sebenarnya? Dan,
untuk apa kamu ada diciptakan?”
Iblis mulai
mengepak-kepakkan sayapnya, berdiri dengan pongah..
“aku hanyalah..
Sang Pengabar!”
kemudian iblis itu
mulai terbang.. membumbung tinggi ke angkasa.. sayup-sayup kudengar diatas sana, dia melantunkan
ayat suci..
“dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi
mereka adalah bahwa kami angkut keturunan mereka dalam
bahtera yang penuh muatan..” (Q.S. Yaasiin;41)
*Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Bandar Lampung;
pukul. 21.58;jum’at. 24.02.06
Langganan:
Postingan (Atom)