Pengecut Tak Akan Bisa Meraih
Mimpinya
"Ayah,
ceritakan padaku tentang pengemis tadi.." pinta anakku.
Kami bertemu
dengannya waktu menjemput anakku pulang sekolah siang tadi.
"ayah kenal
dengannya" spontan aku berucap. "aku kenal baik", kali ini
lirih, dan hanya aku sendiri yg mendengarnya.
Sekarang, anakku
menanyakannya, sebelum tidur.
"kami dulu
dibesarkan oleh mimpi-mimpi yg sama. Kami bekerja di tempat yg sama"
"kami terpisah
pada pilihan. Dia meninggalkan pekerjaannya. Menjalani impiannya. Sekali pernah
berhasil. Dia melambung, terbang sangat tinggi. Mengunjungi dunia yg bagi
banyak orang hanyalah mitos. Kemudian mimpi mengharuskan dia terhempas ke
bawah. Remuk. Tak menyisakan apapun. Ayah terlalu pengecut.."
Kulihat anakku
sudah tertidur pulas..
Sekali lagi aku
berucap lirih pada diriku sendiri.. "dan pengecut tak pernah bisa
menyentuh mimpinya".
Akupun beranjak
tidur. Hanya dalam mimpi aku bisa meraih mimpi-mimpiku.
{YY; Bojonegoro.18.06.2011;09.25}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar