Donasi

Rabu, 23 Mei 2012

Pengecut Tak Akan Bisa Meraih Mimpinya


Pengecut Tak Akan Bisa Meraih Mimpinya



"Ayah, ceritakan padaku tentang pengemis tadi.." pinta anakku.

Kami bertemu dengannya waktu menjemput anakku pulang sekolah siang tadi.
"ayah kenal dengannya" spontan aku berucap. "aku kenal baik", kali ini lirih, dan hanya aku sendiri yg mendengarnya.

Sekarang, anakku menanyakannya, sebelum tidur.
"kami dulu dibesarkan oleh mimpi-mimpi yg sama. Kami bekerja di tempat yg sama"
"kami terpisah pada pilihan. Dia meninggalkan pekerjaannya. Menjalani impiannya. Sekali pernah berhasil. Dia melambung, terbang sangat tinggi. Mengunjungi dunia yg bagi banyak orang hanyalah mitos. Kemudian mimpi mengharuskan dia terhempas ke bawah. Remuk. Tak menyisakan apapun. Ayah terlalu pengecut.."


Kulihat anakku sudah tertidur pulas..
Sekali lagi aku berucap lirih pada diriku sendiri.. "dan pengecut tak pernah bisa menyentuh mimpinya".

Akupun beranjak tidur. Hanya dalam mimpi aku bisa meraih mimpi-mimpiku.


{YY; Bojonegoro.18.06.2011;09.25}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar