Sang Pengabar
“Aku melihat cahaya terang menyilaukan, tapi hujan ini
telah membuat hatiku begitu remuk.. kuharap ini semua
bukan delusi yang menyesatkan, bagaimanapun juga dunia
telah lama terbentuk…”
****
Tak ada yang perlu
diingat tentang kisah hidupku
selama ini. Semua
hanya terasa menyakitkan dan
menyesakkan.
Pertarungan- pertarungan serta
persaingan-persaing
an untuk tetap bertahan hidup,
telah membuatku
muak dan sakit. Apa lagi yang aku harapkan disini? Hanya untuk terbuang?
Tersisih? Dan tercampakkan? Semua telah cukup!
Akupun mulai
mengikuti kata hatiku, mengembara..
berkelana.. atau
apapun itu, asal aku bisa menyingkir jauh dari kehidupan di dunia yang bagiku
tak lebih dari sebuah satire sinis semua mimpi-mimpi indah.
****
Gerimis ini pulalah
yang telah menemani mengantarkan setiap langkahku yang makin lama makin jauh
menembus pekat dan gulitanya hutan belantara, aku sendiri sudah tak tahu
dimanakah kini berada.
Aku menghentikan
langkah kakiku setelah terasa semakin perih dan tak kuat lagi kupakai berjalan.
Entah sudah berapa lama juga aku mengabaikan rintihan perut yangminta diisi.
Lelah.. akupun bersandar pada sebuah batu
besar.
Pandangan mataku
mulai berkunang-kunang dan mengabur..kemudian aku tak ingat lagi entah
tertidur, ataukah telah pingsan.
****
“hhheeeerrrhhhh…
.hhhhheerrrrhhhh… herrrrrrhhhhh… .”
Aku terbangun, atau
lebih tepatnya siuman ketika
mendengar suara
dengkuran yang begitu keras.
“hhheeeeeerrrhhhh…
heeeeerrrrrrrhhh hh….hhhhhheeeeerr rrrrrhhhh…”
Bukan suara
dengkuran! Tetapi suara geraman keras yang berasal dari batu tempat aku
bersandar. Aku terlonjak kaget.. sampai berdiri. Ternyata yang aku kira batu besar
dari tadi, adalah sesosok makhluk besar yang tubuhnya sudah dipenuhi oleh
lumut.. dan tubuh itu terikat oleh rantai-rantai yang besar dan telah berkarat.
“hhhheeerrrhhhh…
hhhhhheeeeerrrrh hhh….heeeerrrrhhh hhh..”
Sesosok makhluk itu
melotot.. gerak matanya yang besar dan merah seakan memberikan isyarat agar aku
melepaskan sumbatan mulutnya yang terbuat dari semacam plat besi dan telah
berkarat pula..
Aku berusaha sekuat
tenaga untuk melepaskan plat besi yang menyumbat mulut makhluk itu.. aku
congkel dengan susah payah.. dan usahaku berhasil! Plat itu kini terbuka..
makhluk itu mendesis.. hawa tajam keluar dari mulutnya.. berbau mirip belerang
yang teramat menyengat.. tiba-tiba makhluk itu tersenyum sinis dan berkata
lirih..
“celakalah kamu!”
“apa maksudmu?” aku
bertanya, dan menganggap makhluk itu benar-benar tidak tahu balas budi..
“kau pikir aku tak
tahu balas budi? Aku akan
memberikan sesuatu
yang sangat berharga sebagai balas jasa budimu..” makhluk itu berkata masih
dengan senyumnya yang sinis.
“ss..siapakah kamu
ini sebenarnya?” aku tak dapat
menyembunyikan
kegugupanku ketika tahu makhluk itu dapat membaca pikiranku.
“aku adalah iblis!
Setelah meredanya perang salib,
semua umat manusia
bersatu padu untuk menangkapku, karena aku dianggap sebagai biang keonaran dan
semua peperangan dimuka bumi ini. Semuanya berpikir, bahwa seandainya mereka
berhasil menangkapku, maka bumi ini akan damai.. padahal lihatlah, peperangan
masih terus berlanjut, karena sebenarnya mereka semua telah tersesat oleh nafsu
dan keserakahan mereka sendiri
yang saling
memangsa satu sama lainnya untuk menjadi yang terkuat dan terbaik.. lambat
laun, merekapun melupakan aku sendirian.. terikat, dan terlupakan.. jauh di
dalam rimba raya yang tak terjamah ini.. hingga engkaupun datang, dan
melepaskan segel yang menyumbat mulutku ini. Aku akan membalas semua budi baikmu
dengan sesuatu yang jauh lebih berharga daripada gelimang harta dan tahta serta
kenikmatan wanita yang menipu dan
menyesatkan. Tapi satu lagi
pintaku, sudikah
kamu melepaskan aku dari jeratan
simpul
rantai-rantai ini?”
“tidak!” jawabku
tegas.
“baiklah, aku tidak
akan memaksa dan meminta kamu lagi untuk melepaskan dan membebaskan aku dari
jeratanrantai-rantai ini.. dan sesuai janjiku, aku akan memberimu hadiah..
sebuah dongeng.. hikayat.. atau apalah itu namanya.. tapi aku lebih suka
menyebutnya, pengetahuan sejati.. sebuah kebenaran hakiki, tentang asal-usul
alam semesta beserta isinya ini.. dan sekarang dengarkanlah!”
Tiba-tiba aku
terkesima.. tubuhku diam seakan-akan mematung.. aku memasuki sebuah ruangan
kosong.. semua yang kusaksikan dan kurasakan adalah kekosongan.. aku tak lagi
merasakan tubuhku ada.. aku menyatu dengan suasana kekosongan cakrawala ini.
“tidak ada awal..
tidak ada akhir.. semua berputar..
seiring waktu..
seiring detak nadi dan jarum jam..”
suara iblis itu
menggelegar, menggema memenuhi
cakrawala ini.
“tapi.. untuk
mempermudah penjelasan semuanya, dari sinilah aku akan memulai.. sebuah titik
awal, yang kalian sebut sebagai.. big bang theory. Saat dimana molekul-molekul
energi telah berkumpul dan begitu padat.. maka memuai dan kemudian meledak!
Terjadilah dentuman maha besar.. membuat semuanya kembali menyebar menjadi
serpihan-serpihan molekul-molekul energi yang masing-masing hidup dan memiliki
jiwa.
Serpihan-serpihan
molekul energi ini, kemudian dalam masa hitungan waktu yang lamanya tak
terbilang dan tak dapat dibayangkan, kemudian kembali bersatu oleh naluri dasar
atau sifat molekul-molekul energy tersebut yang memang saling tarik-menarik
antara satu dengan lainnya..”
Aku benar-benar
dapat melihat dan merasakan proses awal terciptanya alam semesta. Aku telah
menyatu dalam cakrawala dan menjadi bagian dari pertunjukan tiga dimensi ini.
“besarnya
molekul-molekul energi ini tidak dapat
dilihat oleh mata,
bahkan dengan menggunakan alat yang teramat canggih sekalipun. Molekul-molekul
ini kemudian saling menempel satu sama lainnya, membentuk sesuatu berdasarkan
sifat energi aslinya yaitu: padat, cair dan gas.
Dalam hitungan
waktu yang tak terbayangkan dan tak terhitung lamanya.. kemudian dari molekul-molekul
energi yang saling menempel itu terus
berproses. Maka
secara lambat laun mulailah tercipta planet-planet, bintang-bintang, apa yang
kamu sebut bulan, matahari.. atau, dalam artian kata lain, mulailah tercipta
jagad raya.. yang terus menerus berputar menurut sifat energi aslinya.. terus
hidup, berkembang, dan memiliki jiwa.
Kemudian, satu
persatu planet di jagad raya ini
memulai proses
ber-evolusi- nya. molekul-molekul energy tersebut. Maka, berkembang dan
terciptalah asal muasal tercipta serta terbentuknya awal kehidupan.. sebuahsel
organik tunggal telah muncul..”
Tiba-tiba suasana
mendadak berubah hening.. aku dapat merasakan diriku menjadi bagian dari sel organik
tunggal tersebut.
“sel organik
tunggal inilah kecambah dari semua isi
planet-planet yang
salah satunya adalah bumi ini..
terus berkembang
biak dengan cara membelah diri.
Dan pada masa-masa
awal perkembang biakan sel ini terbelah menjadi dua bagian. Sel pemangsa, dan
sel yang disediakan untuk dimangsa, sebagai makanan agar mereka dapat terus
bertahan hidup.
Dari sinilah asal muasalnya
rantai makanan, dari sini pulalah asal sifat asli kalian umat manusia yang
saling memangsa satu sama lainnya. Proses kehidupan yang sebenarnya telah dimulai..
sel-sel ini terus berkembang biak dan beradaptasi dengan lingkungan yang
tercipta dari molekul-molekul energi yang sesuai sifat asli energinya, membentuk
benda-benda padat seperti batu, tanah dan sebagainya, membentuk benda-benda
cair,
seperti air sungai,
lautan dan sebagainya, serta
membentuk gas
sepeti kandungan udara dan lain
sebagainya.
Pada masa
perkembang biakan sel-sel yang terus
membelah diri ini,
antara sel-sel pemangsa dan sel
yang telah terpisah
untuk menjadi makanan pada evolusi yang telah lampau, kini setelah melewati
hitungan waktu yang tak terbilang lamanya, berproses dan terciptalah dua
makhluk dasar.. hewan-hewan dalam bentuk purba dan primitive sebagai pemangsa,
dan tumbuh-tumbuhan purba sebagai makanan. Karena kepentingan untuk terus
beradaptasi, bertahan dari lingkungan keras yang ada, maka selain membelah
diri, sel-sel ini juga berkumpul, menyatu, serta mulai memisah-misahkan diri
berdasarkan watak asli atau
sifat dasar sel-sel
hidup ini.
Pemisahan sel-sel
serta penyatuan kembali ini kemudian pada prosesnya yang teramat panjang, maka
terciptalah, keaneka ragaman hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan purba.. yang terus
berevolusi dan beradaptasi menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kerasnya alam..”
Aku terbius dalam
suasana cakrawala yang tak dapat aku jelaskan ini. Aku merasakan menjadi sel
pemangsa sekaligus juga tercabik-cabik ketika menjadi sel makanan.
“karena kerasnya
lingkungan dan ganasnya alam.. maka terjadi jumlah yang tidak seimbang antara
sel-sel pemangsa yang telah berevolusi menjadi hewan-hewan purba, tidak
sebanding dengan sel-sel makanan yang telah berevolusi menjadi beraneka macam tumbuh-tumbuhan
purba. Maka mulailah terjadi pertarungan- pertarungan untuk bertahan hidup dan berebut
makanan.. era karnivora dimulai… hewan-hewan purba mulai saling memakan satu
sama lainnya dan berebut makanan.. yang terkuat dan terbaik bertahan
hidup dan menjadi
pemenang.. yang lemah dan ingin tetap bertahan hidup memilih menyingkir dan
tetap memakan tumbuhan, atau hewan-hewan purba lainnya yang lebih kecil atau
lemah..
Pertarungan-
pertarungan tersebut terus berlanjut.
Hingga kemudian,
sel-sel terbaik kembali memisahkan diri.. berevolusi untuk menjadi puncak
rantai makanan.. menjadi penguasa atas semuanya.. proses yang panjang telah
mengantarkan sel-sel tersebut menjadi
yang terbaik…
menjadi manusia purba.. asal muasal peradaban umat manusia..”
Ingin rasanya aku
mengajukan protes, Adamlah manusia pertama.. manusia bukan hasil evolusi dari
hewan-hewan purba seperti halnya dalam omong kosong ini.. tapi aku tak bisa
berbuat apa-apa, aku hanya diam terpaku, tubuhku menyatu dengan cakrawala
sejarah alam semesta ini.
“ha..ha..ha.. aku
dapat memahami keraguanmu. Bukankahdalam berbagai kitab suci dituliskan bahwa
Adam adalah manusia pertama dimuka bumi ini?”
Iblis ini
benar-benar bisa membaca pikiranku.
“kamu tentu heran,
kenapa aku bisa membaca pikiranmu?
Pada akhir
penjelasanku nanti, kamupun akan dapat membaca semua pikiran makhluk-makhluk di
alam semesta ini. Karena asal kita semua adalah satu.. dan ada sebuah bahasa
yang tak terucapkan kata-kata di dalamnya.. sebuah bahasa universal.. bahasa
yang dipakai Musa untuk meminta air laut membelah.. bahasa yang dipakai
Sulaiman untuk berbicara dengan binatang-binatang.
Aku lanjutkan..
untuk menjawab
keraguanmu, pertama
aku akan menerangkan apa itu yang disebut dengan.. manusia. dalam setiap wahyu
atau revelasi diterangkan bahwa yang dimaksud dengan manusia adalah makhluk
yang paling sempurna, mulia akal budi serta pikirannya. Dan dapat dikatakan disini,
bahwa evolusi dari sel-sel yang terbaik telah mencapai puncaknya.. puncak
sebuah rantai makanan.. sel-sel terbaik yang memisahkan diri, telah bergabung
kembali.
Menyatu menjadi
makhluk omnivora yang
cerdas..
manusia-manusia purba telah berevolusi
budaya.. belajar
mengenal dan memahami alam semesta.. berevolusi menjadi tonggak sejarah awal
peradaban umat manusia.. atau yang lebih kalian kenal selama ini dengan nama..
Adam.
Dan mengenai
istrinya, Hawa.. seandainya
manusia-manusia
sekarang dapat memecahkan
simbol-simbol yang
terdapat dalam kitab-kitab suci,
tentu mereka akan
mengetahui bahwa yang disebutkan dengan Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam,
adalah bagian dari sebuah proses perkembang biakan sel-sel yang membelah diri
untuk menjadi jenis manusia baru..atau dalam bahasa kalian sekarang adalah.. cloning
DNA.
Sel-sel itu
mengkloning dirinya sendiri untuk
mempermudah cara
mereka dalam berkkembang biak...
mereka membagi
semuanya menjadi dua jenis.. jantan dan betina.. pria dan wanita.. inilah
proses evolusi mereka yang terahir untuk sementara ini, sebelum nantinya
manusia bisa hidup di air dan udara tanpa bantuan peralatan.. tapi itu lain
cerita.
Dan naluri atau
hasrat seksual yang kalian miliki
sebenarnya hanyalah
tipuan, serta penyesatan rasa, dari sifat dasar sel-sel tersebut untuk terus
berkembang biak.
Pada tahap inilah,
akan aku bukakan sebuah pengetahuan sejati kepadamu. Bahwasanya kita bukanlah siapa-siapa.
. kita bukanlah apa-apa… kita semua ini, tak lebih dan tak kurang hanyalah
sekumpulan koloni sel-sel hidup yang tak terbilang jumlahnya.
Berkumpul menjadi
satu.. dan sel-sel ini semua, karena mereka hidup, mereka juga mempunyai
keinginan.
Untuk melaksanakan
keinginan atau kehendak-kehendak itulah, maka mereka membagi fungsi
masing-masing kelompok sel sesuai peranan yang mereka perlukan untuk
mencapaitujuan.
Ada yang bertugas menjadi mata untuk
melihat,
menjadi telinga
untuk mendengar.. menjadi kaki,
menjadi tangan dan
lain sebagainya masih banyak lagi.
Meski telah
membentuk suatu koloni sempurna, sel-sel hidup ini masih membelah diri didalam
apa yang kalian sebut tubuh, sampai batas-batas yang mereka rasa cukup untuk
sempurnanya fungsi-fungsi tersebut.
Periode membelah
diri di dalam tubuh ini yang kita sebut sebagai pertumbuhan. Dari janin, usia
anak-anak, remaja, dewasa, dan menjadi tua.
Dan kau akan takjub
seandainya menyadari betapa
cerdasnya sel-sel
dalam koloni tubuhmu. Sel-sel hidup yang jumlahnya teramat banyak dan tak
terbilang jumlahnya ini, untuk menyatukan kehendak mereka yang beraneka ragam,
mereka bermusyawarah!
Segala usulan-usulan
ditampung didalam ruangan yang bernama hati..sehingga tercapai sebuah
keputusan. Suatu kehendak bersama yang disampaikan melalui pikiran untuk
mengawali setiap perbuatan kita.
Dari sinilah umat
manusia pertama kali belajar tentang.. demokrasi.
Semakin banyak
jumlah sel-sel yang berkehendak baik dalam tubuh, maka pikiran akan
menghasilkan perbuatan yang baik. Sebaliknya, kalau semakin banyak jumlah sel-sel
yang berkehendak jahat dalam tubuh, maka pikiran akan menghasilkan perbuatan
yang jahat pula.
Tetapi kembali
kepada watak dasar sel-sel tersebut, sebenarnya tidak ada baik dan jahat.. yang
ada hanyalah naluri untuk bertahan, menjadi yang terbaik, serta naluri untuk
berkembang biak.
Tubuh kita ibarat
bahtera Nuh, yang berlayar penuh
dengan muatan
sel-sel hidup untuk menuju suatu tempat.
Kembali pada zat
dasar.. molekul-molekul dasar
energi.. tubuh kita
ibarat alam raya dan seisinya yang telah dipadatkan.
Kemudian, ada
masanya ketika sel-sel yang telah
menempuh perjalanan
panjang ini merasakan kelelahan.. lelah berkehendak. . lelah untuk hidup, maka
merekapun lambat laun mematikan satu persatu peranan mereka dalam koloni tubuh.
Itulah saat-saat kita alami proses penuaan, pikun dan mulai rapuh.
Hingga datang
saatnya mereka memilih beristirahat untuk menjalani proses selanjutnya. .
kembali mengurai menjadi bentuk asli mereka yang tetap hidup dalam dimensi
lain.. menjadi molekul-molekul dalam energi dasar dan berkumpul kembali menjadi
satu kesatuan.. atau yang kalian sebut dengan mati kemudian hidup di alam baka.
Hingga tiba saatnya
nanti dimana semua sel-sel yang ada di alam semesta ini mengalami proses mati,
dan kembali menyatu dalam zat dasar.. molekul energi, yang semakin padat.. memuai…
dan pecah!
Kembali meledak!
Dalam sebuah dentuman
maha dahsyat… kiamat! Big bang theory!
Evolusi kembali
berawal.. berproses.. seperti kataku tadi, semua berputar.. tak ada awal.. tak
ada akhir..”
Aku rasakan
cakrawala ini lambat laun menyusut masuk kedalam tubuhku. Menyatu.. menjadi..
aku!
Terduduk lemas..
gerimis hujan masih menyisakan tetesannya satu persatu..
Aku melepaskan
ikatan simpul-simpul rantai yang
menjerat iblis.
Begitu mudah.. hanya dalam satu
rengkuhan..
Tiba-tiba iblis itu
berdiri.. sayapnya mengembang
memenuhi langit
yang makin gelap.. pesonanya
mengalahkan
kengerianku… meski akhirnya beberapa kata mampu keluar dari mulutku...
“kalau semua ini
hanyalah sebuah proses yang panjang.. lalu, siapakah kamu sebenarnya? Dan,
untuk apa kamu ada diciptakan?”
Iblis mulai
mengepak-kepakkan sayapnya, berdiri dengan pongah..
“aku hanyalah..
Sang Pengabar!”
kemudian iblis itu
mulai terbang.. membumbung tinggi ke angkasa.. sayup-sayup kudengar diatas sana, dia melantunkan
ayat suci..
“dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi
mereka adalah bahwa kami angkut keturunan mereka dalam
bahtera yang penuh muatan..” (Q.S. Yaasiin;41)
*Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Bandar Lampung;
pukul. 21.58;jum’at. 24.02.06